Pantai Kesirat atau disebut juga
Pantai Gesirat terletak di desa Girikerto, Kecamatan Panggang, Gunungkidul,
Yogyakarta. Pantai ini dulunya hanya terkenal
di kalangan para pemancing karena merupaka salah satu Spot Memancing
dari atas tebing. Namun lama kelamaan yang berkunjung ke pantai Kesirat bukan
saja dari kalangan pemancing tapi para wisatawan lokal bahkan dari luar jogja
pun berdatangan karena ingin merasakan suasana khas yang berbeda dari pantai
Gunungkidul lainnya.
![]() |
gang ke pantai kesirat dan kondisi jalannya |
Pantai Kesirat itu pantai Tebing,
jangan bayangkan kita bisa menemukan pasir dan bermain-main. Tinggi tebing ke
laut mungkin beragam mungkin sekitar 15– 30 meter. Di pinggir tebing terdapat
satu pohon raksasa yan tumbuh miring bagaikan menara pissa di italia, miring
kearah laut. Sejauh yang saya lihat sih pohon tersebut bernama pohon Keben, pohon
yang merupakan pohon identitas dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Pohon Keben ini
bisa ditemukan juga di Halaman Kraton Jogja. jika melihat jurang di bawah pohon
tersebut terdapat patahan batu yang mungkin dulunya merupakan bagian dari
tebing pantai kesirat yang jatuh karna gempa atau abrasi air laut yang terus
menerus. Terdapat juga hamparan rumput yang cukup luas dan agak datar, biasanya
hamparan rumput ini sering kali dijadikan tempat mendirikan tenda atau mengelar
tikar untuk menyantap bekal yang mereka bawa. Namun sayangnya hampir tidak ada
pohon peneduh di hamparan rumput tersebut, jika datang di siang hari, panasnya
lumayan menyengat kulit.
Potongan tebing yang roboh |
Fasilitas yang tersedia di pantai
ini hanya parkiran kendaraan saja, tidak ada toilet atau semacamnya disini. Penjual
makanan-minuman pun hanya ada satu yang letaknya di dekat parkiran motor. Jika
ingin berkemah disini bawalah perlengkapan dan bekal yang mencukupi terutama
makanan dan minuman. Karena untuk mencapai warung terdekat jaraknya cukup jauh,
itupun kalau warung tersebut masih buka.
Kami memilih ke Pantai Kesirat
ini sore hari, selain karena ingin mencoba dan melihat pemandangan senja di
pantai ini, saat sore hari panas hari sudah tidak terlalu menyengat. Sekitar jam 4 sore kami sampai di pantai
Kesirat, sudah banyak muda-mudi yang menempati tempat yang Posisi Wenak untuk
menikmati senja, ada juga yang sedang sibuk mendirikan tenda, dan kami memilih
tidur-tiduran saja, sambil menyantap camilan yang dibawa, setelah lelah
berfoto-foto dan berkeliling di pantai Kesirat
Waktu menunjukan jam 5.30,
matahari sudah mulai menurun, warna jingga pada langit mulai nampak sedikit
demi sedikit. Kami yang awalnya tidur-tiduran bergegas bangun dan mondar-mandir
mencari spot foto dan tempat melihat senja yang terbaik. Kami memutuskan
melihatnya agak jauh dari belakang Pohon raksasanya. Melihatnya jauh dari
belakang pohon raksasanya seakan sempurna, kami melihat Siluet Pohon raksasa,
dihiasi pemandangan laut yang warnanya pun ikut berubah agak jingga, lalu pemandangan
warna langit berubah jingga keemasan matahari yang perlahan turun dan akhirnya
tenggelam di laut dan setelahnya awan langit yang tadinya putih berubah warna
menjadi merah menandakan titik puncak dari senja hari itu.
Teringat sebuah quote “Sudah berapa banyak senja yang aku habiskan untuk merindukanmu”. Sebuah qoute galau akut yang menjadi favorit salah satu teman yang menemani melihat senja di Pantai Kesirat. Kalau ditanya berapa senja yang ku habiskan, yang jelas tidak sebanyak si Pohon Keben Raksasa Kesirat. Melihat pohon tersebut dengan latar senja seakan ada sesuatu agak menyesakkan, sepertinya pohon tersebut merindukan teman-temannya sesama pohon yang tumbuh didekatnya, atau merindukan dulu ada pohon yang sama di sebelahnya. Yah mungkin itu kisah rahasia si Pohon :)
Selamat Merayakan Kerinduan!! :) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar