Powered By Blogger

Sabtu, 13 Juni 2015

Snja Di Pantai Kesirat Gunungkidul

Pantai Kesirat atau disebut juga Pantai Gesirat terletak di desa Girikerto, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta. Pantai ini dulunya hanya terkenal  di kalangan para pemancing karena merupaka salah satu Spot Memancing dari atas tebing. Namun lama kelamaan yang berkunjung ke pantai Kesirat bukan saja dari kalangan pemancing tapi para wisatawan lokal bahkan dari luar jogja pun berdatangan karena ingin merasakan suasana khas yang berbeda dari pantai Gunungkidul lainnya.
gang ke pantai kesirat dan kondisi jalannya
Rute menuju ke Pantai Kesirat mudah kok, cukup membawa kendaraan sendiri kita bisa ke pantai ini. Rutenya menuju ke pantainya ada dua lewat Selopamioro, Imogiri atau lewat Jalan Wonosari. Saya sarankan sih lebih mudah lewat Selopamioro karena kita bisa menghemat waktu sekitar 30 menit, kondisi jalan bagus dan  tidak seramai Jalan Wonosari. Rutenya dari Kota Jogja arahkan kendaraan anda menuju Ring Road Selatan dan menuju Jalan Imogiri Timur, Ikuti Jalan Imogiri Timur sampai persimpangan segitiga pasar Imogiri, ambil kanan lalu ikuti jalan sampai bertemu persimpangan segitia kembali. Dari simpang segitiga ambil kiri lalu ikuti jalan papan petunjuk arah ke Solopamioro. Setelah menyebrangi jembatan sungai Opak, jalan mulai menanjak dan berkelok, kita harus hati-hati disini karena beberapa tikungan agak tajam. Setelah melewati jalan menanjak di Selopamioro dan ikuti saja jalan tersebut dan sekitar 20-30 menit kita bertemu dengan pertigaan dengan pohon beringin besar di sebelah kiri jalan (ada papan petunjuk pantai Gesing), ambil lalu ikuti jalan tersebut sampai menemukan pohon Beringin raksasa di tengah jalan. Dari pohon beringin tersebut ambil kanan , lalu ikuti jalan tersebut melewati gang pantai Gesing, lalu akan sampai di Gang Pantai Kesirat. Gang pantai Kesirat terdapat Mesjid/Musolla persis di sisi jalan masuk gang.  Dari sini hanya tinggal mengikuti jalan co-coran dari gangn tersebut melewati desa dan terakhir adalah hutan dan ladang-ladang warga sampai mentok sampai parkiran pantai Kesirat. Di tengah perjalanan sebelum sampai pantai kesirat akan melewati parkiran pantai Wohkudu, jika ada waktu kita bisa mampir ke pantai tersebut.
pemandangan pantai kesirat dari tebing baratnya
Pantai Kesirat itu pantai Tebing, jangan bayangkan kita bisa menemukan pasir dan bermain-main. Tinggi tebing ke laut mungkin beragam mungkin sekitar 15– 30 meter. Di pinggir tebing terdapat satu pohon raksasa yan tumbuh miring bagaikan menara pissa di italia, miring kearah laut. Sejauh yang saya lihat sih pohon tersebut bernama pohon Keben, pohon yang merupakan pohon identitas dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Pohon Keben ini bisa ditemukan juga di Halaman Kraton Jogja. jika melihat jurang di bawah pohon tersebut terdapat patahan batu yang mungkin dulunya merupakan bagian dari tebing pantai kesirat yang jatuh karna gempa atau abrasi air laut yang terus menerus. Terdapat juga hamparan rumput yang cukup luas dan agak datar, biasanya hamparan rumput ini sering kali dijadikan tempat mendirikan tenda atau mengelar tikar untuk menyantap bekal yang mereka bawa. Namun sayangnya hampir tidak ada pohon peneduh di hamparan rumput tersebut, jika datang di siang hari, panasnya lumayan menyengat kulit.

Potongan tebing yang roboh
Fasilitas yang tersedia di pantai ini hanya parkiran kendaraan saja, tidak ada toilet atau semacamnya disini. Penjual makanan-minuman pun hanya ada satu yang letaknya di dekat parkiran motor. Jika ingin berkemah disini bawalah perlengkapan dan bekal yang mencukupi terutama makanan dan minuman. Karena untuk mencapai warung terdekat jaraknya cukup jauh, itupun kalau warung tersebut masih buka.
menunggu senja
Kami memilih ke Pantai Kesirat ini sore hari, selain karena ingin mencoba dan melihat pemandangan senja di pantai ini, saat sore hari panas hari sudah tidak terlalu menyengat.  Sekitar jam 4 sore kami sampai di pantai Kesirat, sudah banyak muda-mudi yang menempati tempat yang Posisi Wenak untuk menikmati senja, ada juga yang sedang sibuk mendirikan tenda, dan kami memilih tidur-tiduran saja, sambil menyantap camilan yang dibawa, setelah lelah berfoto-foto dan berkeliling di pantai Kesirat
Waktu menunjukan jam 5.30, matahari sudah mulai menurun, warna jingga pada langit mulai nampak sedikit demi sedikit. Kami yang awalnya tidur-tiduran bergegas bangun dan mondar-mandir mencari spot foto dan tempat melihat senja yang terbaik. Kami memutuskan melihatnya agak jauh dari belakang Pohon raksasanya. Melihatnya jauh dari belakang pohon raksasanya seakan sempurna, kami melihat Siluet Pohon raksasa, dihiasi pemandangan laut yang warnanya pun ikut berubah agak jingga, lalu pemandangan warna langit berubah jingga keemasan matahari yang perlahan turun dan akhirnya tenggelam di laut dan setelahnya awan langit yang tadinya putih berubah warna menjadi merah menandakan titik puncak dari senja hari itu.

Teringat sebuah quote “Sudah berapa banyak senja yang aku habiskan untuk merindukanmu”. Sebuah qoute galau akut yang menjadi favorit salah satu teman yang menemani melihat senja di Pantai Kesirat. Kalau ditanya berapa senja yang ku habiskan, yang jelas tidak sebanyak si Pohon Keben Raksasa Kesirat. Melihat pohon tersebut dengan latar senja seakan ada sesuatu agak menyesakkan, sepertinya pohon tersebut merindukan teman-temannya sesama pohon yang tumbuh didekatnya, atau merindukan dulu ada pohon yang sama di sebelahnya. Yah mungkin itu kisah rahasia si Pohon :)

Selamat Merayakan Kerinduan!! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar